Emansipasi dan Sisi Lain Perempuan


Setiap waktu zaman semakin hari semakin maju dan modern, semua itu tidak lepas dari segala hal yang dinamakan perubahan baik secara evolusi maupun revolusi. Hal ini tak lepas dari peran manusia yang melakukan perubahan yang signifikan untuk melakukan perubahan itu sendiri baik itu dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. 


Berbicara tentang kedua gender ini antara lai-laki dan perempuan tidak akan habisnya jika dibahas, namun ada sisi menarik tentang haal ini apalagi ketika zaman dulu antara laki-laki dan perempuan selalu dibedakan dari segi kebebasan berkarya yang -dibatasi benteng –benteng gender tersebut khususnya selalu  ada pendiskriminasian dan dikotomi terhadap kaum perempuan sendiri.
Seiring zaman hal tersebut sudah mulai terkikis walaupun masih ada hal yang tak bisa disamakan namun bisa disejajarkan dalam hal berkarya seperti apa yang telah dilakukan oleh Ibu kita Kartini untuk perempuan-perempuan agar mampu disejajarkan dengan kaum laki-laki sehingga terciptanya emansipasi bagi kaum perempuan.


Berbicara tentang perempuan tak bisa dipungkiri perempuan menjadi kontroversi serta melakukan perubahan terhadap kehidupan dunia ini. Peranan perempuan sekarang sangat penting tidak hanya diukur dengan mengurus rumah, mengurus anak yang memang itu hal yang sangat mulia namun ada hal lain perempuan sekarang mampu berkarya dan  layaknya kaum laki-laki.


Banyak perempuan-perempuan terdahulu yang mampu melakukan perubahan diantaranya Siti Aisyah, Siti Khadijah, Ibu Kartini, Cut Nyak Dien, Putri Diana, dan banyak lagi yang lain . Mereka bisa menginspirasi bagi kaum-kaum perempuan lainnya. Namun tidak lepas dari itu banyak perempuan yang masih banyak yang perlu mendapatkan perhatian dan kepedulian. 


Kasus-kasus kejahatan banyak melibatkan para perempuan baik di Inonesia sendiri maupun di negara lain. Beberapa kasus yang menimpa perempuan yang terjadi di Indonesia diantaranya trackfiking , pelecehan seksual, yang menjadi PSK, Kekerasan dalam rumah tangga dan lain-lain. Semakin hari semakin banyak kasus-kasus yang menimpa banyak perempuan di Indonesia, Kasus trackfiking terbesar kedua terjadi di Jawa Barat banyak perempuan dibawah 17 tahun yang terlibat kasus trafiking tersebut. 


Seperti salah satu didaerah Sumedang yang menjadi sasaran anak-anak SMP dan SMA yang baru lulus. Jepang modusnya mereka ditawari sebagai duta seni padahal ketika sampai disana mereka menjadi seorang penari striptis, memang sangat miris, selain itu ada seirang anak perempuan yang berani menjual diriya hanya untuk sekedar mengisi pulsa. Kasus yang sama anak berusia 14 tahun, melayani 70 laki-laki, benar-benar sangat ironis dan miris sebagai kaum perempuan. 


Kasus yang lain banyak anak-anak perempuan di bawah usia 17 tahun yang menjadi pekerja Seks Komersil. Hal ini menjadi masalah yang harus segera ditangani bersama karena perempuan adalah tiangnya agama, jika perempuan itu baik maka fondasi agama itu kuat namun jika sebaliknya maka fondasi agama itu lemah. Dari contoh-contoh kasus diatas memang sangat memprihatinkan sekali. Namun ada sisi lain dari seorang perempuan selain menampakkan kelembutan terdapat sisi lain yang bisa menghiasi warna lukisan kehidupan ini.


Salah satunya perempuan masa kini yang mampu sejajar dengan kaum laki-lakidalam berkarya yang salah satunya telah dilakukan oleh Yayu Yuniar seorang wartawati Jurnal Internasional Wall Street di Amerika sebagai seorang yang berkecimpung di dunia jurnalistik yang notabenenya didominasi oleh seorang Laki-laki tak lekas dia dibedakan dari hal penugasan, dia melakukan pekerjaan seorang wartawati bekerja secara profesional dan sama dengan wartawan lainnya.


Hal ini menggambarkan perempuan bisa sama dalam hal profesi dan berkarya dan telah dibuktikan oleh Yayu Yuniar. Walaupun perempuan harus mengetahui dan tidak melupakan fitrahnya sebagai perempuan dalam konteks lain perempuan sama dengan laki-laki dalam berkarya. Kaum-kaum perempuan, bangkitlah sebagai jiwa-jiwa pemenang jangan kalah tanpa perlawanan dan perempuan mampu merubah dunia menuju kehidupan yang jauh lebih baik lagi tanpa melupakan fitrah dirinya sebagai perempuan.


Related Post



Posting Komentar