DI BALIK
WAJAH PENDIDIKAN NEGERIKU
Manusia adalah Makhluk yang paling
sempurna diantara makhluk lainnya. Manusia diberi akal untuk berfikir sehingga
menjadikannya sebagai makhluk yang akan selalu senantiasa mengembangkan dirinya
ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Dari berfikir inilah manusia mencari
ilmu dari segala hakikat kehidupannya, dengan ilmu pula derajat dan
kedudukannya ditinggikan bagi orang yang memilikinya seperti ditegaskan dalam
firman Allah di dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 yang mempunyai arti “ Allah
mengangkat orang-orang yang beriman dan berilmu diantara kalian dengan
meninggikaan derajat yang bertingkat-tingkat.
Hal tersebut jelas menegaskan bahwa Allah meninggikan derajat orang-orang yang berilmu baik di dunia maupun akhirat. Selain itu dengan ilmu menjadikan seseorang dalam melakukan segala sesuatu perbuatan atau tindakan akan lebih kuat karena didasarkan pada pengertian dan kebijakan sehingga ia tidak akan bertindak semaunya.
Hal tersebut jelas menegaskan bahwa Allah meninggikan derajat orang-orang yang berilmu baik di dunia maupun akhirat. Selain itu dengan ilmu menjadikan seseorang dalam melakukan segala sesuatu perbuatan atau tindakan akan lebih kuat karena didasarkan pada pengertian dan kebijakan sehingga ia tidak akan bertindak semaunya.
Ilmu bisa didapatkan melalui pendidikan
baik pendidikan formal maupun pendidikan non-formal. Berbicara tentang
pendidikan khususnya pendidikan formal di Indonesia masih sangat jauh
tertinggal dari negara-negara lain. Contoh negara yang memiliki pendidikan
terbaik di dunia baik dari segi sistem pendidikannya maupun segi lainnya yang
berhubungan dengan pendidikan adalah negara Finlandia. Finlandia adalah sebuah
negara kecil namun walaupun demikian Finlandia dari segi pendidikannya bisa
mengalahkan negara-negara maju lainnya.
Sistem pendidikan yang diterapkan di Finlandia berbeda di negara Indonesia, mereka lebih menerapkan bagaimana anak didik itu menjadi lebih berkembang baik dari segi kreativitas dan kemandirian. Pemerintah di sana sangat mengutamakan pendidikan sehingga dari segi penyeleksian pengajar atau pendidik lebih ketat dibandingkan penyeleksian kedokteran.
Sistem pendidikan yang diterapkan di Finlandia berbeda di negara Indonesia, mereka lebih menerapkan bagaimana anak didik itu menjadi lebih berkembang baik dari segi kreativitas dan kemandirian. Pemerintah di sana sangat mengutamakan pendidikan sehingga dari segi penyeleksian pengajar atau pendidik lebih ketat dibandingkan penyeleksian kedokteran.
Di Negara Finlandia tidak terlalu
mengekang anak didiknya dalam hal pekerjaan rumah, disana lebih menghargai kekreativitasan
dan kemandirian, tidak terlalu padat dalam pekerjaan rumah, dan mereka lebih
menghargai sesuatu yang dilakukan baik terlepas dari pekerjaan rumah itu ada
kesalahan, karena dengan penghargaan anak bisa menjadi lebih berkembang,
berbeda dengan di negara kita , sistem pendidikan yang pada umumnya dituntut
untuk mengerjakan banyak pekerjaan rumah dan tak sedikit yang kurang perhatian dengan
apa yang dialami anak didiknya.
Sehingga wajar, Finlandia menjadi negara terbaik di dunia dari segi pendidikannya karena mereka mengajari anak didikannya menjadi lebih kreatif, ekspresif dan tidak terbebani dengan pekerjaan rumah. Pendidikan di Indonesia sendiri cenderung memiskinkan , contohnya pendidikan Indonesia hanya berkutat pada ritual-ritual pendidikan yaitu ritual kompetisi, pemilihan sekolah favorit, penyuguhan uang sebagai pelumas, pemakaian seragam baru, pembelian ramuan buku-buku paket baru dan segudang ritual lain, bukan sekedar itu tapi bagaimana membenahi sistem pendidikan yang jauh lebih baik dari sekedar ritual-ritual pendidikan belaka.
Sehingga wajar, Finlandia menjadi negara terbaik di dunia dari segi pendidikannya karena mereka mengajari anak didikannya menjadi lebih kreatif, ekspresif dan tidak terbebani dengan pekerjaan rumah. Pendidikan di Indonesia sendiri cenderung memiskinkan , contohnya pendidikan Indonesia hanya berkutat pada ritual-ritual pendidikan yaitu ritual kompetisi, pemilihan sekolah favorit, penyuguhan uang sebagai pelumas, pemakaian seragam baru, pembelian ramuan buku-buku paket baru dan segudang ritual lain, bukan sekedar itu tapi bagaimana membenahi sistem pendidikan yang jauh lebih baik dari sekedar ritual-ritual pendidikan belaka.
Pendidikan di Indonesia memang hari ini
mengalami sedikit kemajuan dengan menciptakan program Wajib Belajar 9 tahun. Namun hal ini masih belum
terealisasi dengan baik, salah satunya pendidikan sekarang yang semakin hari
semakin mahal, sehingga banyak anak-anak Indonesia yang tidak bisa mengenyam
pendidkan yang layak serta banyaknya anak bangsa yang mengalami putus sekolah.
Hal ini menjadi sangat miris, anak-anak harapan bangsa ini kelak akan menjadi
generasi penerus bangsa yang membangun bangsa ini tidak dapat mengenyam
pendidikan, mau dibawa kemana bangsa ini? Sisi lain dari wajah pendidikan di
negeri ini dari segi fasilitas dan bangunan yang kurang layak.
Bagaimana anak-anak bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang memadai apabila atap-atap bangunan sekolah yang sewaktu-waktu bisa merenggut nyawa para anak didik, benar-benar sangat menyedihkan. Hal ini tidak bisa dibiarkan, ini menjadi masalah bersama, khususnya pemerintah mempunyai andil yang sentral dalam hal ini. Kita lihat Pemerintah Indonesia hanya menyediakan anggaran sebagian kecil dari anggaran negara, bagaimana bisa mencukupi biaya pendidikan dan memajukannya?
Bagaimana anak-anak bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang memadai apabila atap-atap bangunan sekolah yang sewaktu-waktu bisa merenggut nyawa para anak didik, benar-benar sangat menyedihkan. Hal ini tidak bisa dibiarkan, ini menjadi masalah bersama, khususnya pemerintah mempunyai andil yang sentral dalam hal ini. Kita lihat Pemerintah Indonesia hanya menyediakan anggaran sebagian kecil dari anggaran negara, bagaimana bisa mencukupi biaya pendidikan dan memajukannya?
Di Indonesia cenderung menganut paham
pendidikan sekular. Khususnya sistem sekular materialistik seperti biaya
pendidikan yang mahal sedangkan bantuan pendidikan dari pemerintah cenderung
kurang begitu mendukung walaupun masih jarang yang menyadarinya, yang menjadi
argumentasi adalah UU sisdiknas no 2 tahun 23 pasal 4 ayat 1 “ Pendidikan nasional bertujuan membentuk
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak dan
berbudi mulia, sehat berilmu, cakap serta menjadi warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air.”
Namun ini hanya menjadi wacana karena aplikasinya masih jauh dari kenyataan serta masih adanya dikotomi antara pendidikan umum dan agama. Pendidikan sekular bisa menciptakan robot-robot intelektual tetapi tidak ada jaminan soal kepribadian dan akhlak.
Namun ini hanya menjadi wacana karena aplikasinya masih jauh dari kenyataan serta masih adanya dikotomi antara pendidikan umum dan agama. Pendidikan sekular bisa menciptakan robot-robot intelektual tetapi tidak ada jaminan soal kepribadian dan akhlak.
Selain itu bagaimana pendidikan di
Indonesia bisa berkembang jika para pengajar atau pendidiknya kurang
profesional dan mumpuni dalam bidangnya. Mungkin salah satu penyebabnya pemerintah
kurang memberikan kesejahteraan untuk
para pengajar agar bisa menambah pengetahuan di bidangnya.
Masih ada tenaga pendidik atau pengajar yang dalam kesehariannya melaksanakan kewajiban sebagai seorang pengajar, banyak yang tidak sesuai dengan bidang yang ditekuninya selama mengenyam pendidikan, contoh hal misalnya lulusan Pendidikan Ekonomi yang mengajar Komunikasi tentunya tidak akan seprofesional dan kredible orang-orang dalam bidangnya, sangat jauh dengan Finlandia yang peduli terhadap tenaga pengajar atau pendidik karena mereka yakin bahwa pengajar yang profesional akan membentuk siswa didiknya jauh lebih bisa bersaing dengan dunia global, Dalam tenaga pengajar atau pendidik sangat ketat dalam penyeleksiannya lebih dari penyeleksian kedokteran seperti yang telah dijelaskan di awal.
Masih ada tenaga pendidik atau pengajar yang dalam kesehariannya melaksanakan kewajiban sebagai seorang pengajar, banyak yang tidak sesuai dengan bidang yang ditekuninya selama mengenyam pendidikan, contoh hal misalnya lulusan Pendidikan Ekonomi yang mengajar Komunikasi tentunya tidak akan seprofesional dan kredible orang-orang dalam bidangnya, sangat jauh dengan Finlandia yang peduli terhadap tenaga pengajar atau pendidik karena mereka yakin bahwa pengajar yang profesional akan membentuk siswa didiknya jauh lebih bisa bersaing dengan dunia global, Dalam tenaga pengajar atau pendidik sangat ketat dalam penyeleksiannya lebih dari penyeleksian kedokteran seperti yang telah dijelaskan di awal.
Menurut ki Hajar Dewantara “ Bahwa pendidikan ialah tuntutan di dalam
hidup tumbuhnya anak-anak” . Disini sudah jelas bahwa pendidikan sangat
dibutuhkan untuk anak-anak bangsa karena mereka sebagai regenerasi penerus
bangsa, sehingga melalui pendidikan bisa menjadikannya tumbuh kembang dalam
memajukan bangsa Indonesia.
Semoga pendidikan di Indonesia ke depan jauh lebih baik, bukan hanya bergelut dengan ritual-ritual pendidikan saja namun jauh lebih baik dari itu. Masih banyak yang perlu dibenahi, baik dari aspek sistemnya maupun aspek lain yang berhubungan dengan pendidikan. Pemerintah harus lebih ekstra dan memperhatikan pendidikan yang merupakan hal penting untuk kelak bisa memajukan bangsa ini.
Semoga pendidikan di Indonesia ke depan jauh lebih baik, bukan hanya bergelut dengan ritual-ritual pendidikan saja namun jauh lebih baik dari itu. Masih banyak yang perlu dibenahi, baik dari aspek sistemnya maupun aspek lain yang berhubungan dengan pendidikan. Pemerintah harus lebih ekstra dan memperhatikan pendidikan yang merupakan hal penting untuk kelak bisa memajukan bangsa ini.
Posting Komentar