Mengenal Meta Tag

Dari sekian banyak cara agar blog kita bisa dikenal oleh orang lain, Meta Tag merupakan salah satu cara yang bisa buat blog kita jadi popular. Namun cara ini sepertinya tidak banyak orang yang tahu padahal fungsinya cukup penting.

Meta Tag adalah kumpulan kata-kata atau kalimat yang menggambarkan profil dan isi suatu web. Dimana kumpulan kata dan kalimat itu nantinya akan menjadi tanda pengenal bagi suatu web agar bisa dikenali oleh mesin pencari seperti Google, Yahoo, atau pengguna lainnya. Meta Tag pada dasarnya terdiri dari tiga bagian inti, yaitu Page Title, Meta Description dan Meta Keyword.

Page Title merapakan satu kolom yang ada pada meta tag yang diisi dengan nama blog atau website. Di dalam kolom tersebut, pengguna hanya bisa memasukan nama blog sepanjang 60 kararter. Dan 60 karakter itu sudah lebih dari cukup untuk menandai nama blog kita.

Meta Description adalah kolom kedua yang harus diisi di meta tag untuk menjadi bahan pelengkap identitas blog kita. Kolom Meta Description dapat kita isi dengan gambaran singkat tentang blog kita. Kita hanya bisa memasukan 150 karakter di dalam kolom kolom itu. Jadi diusahakan kita hanya tulis kata-kata penting yang memiliki daya tarik dari blog kita.

Kolom terakhir di dalam Meta Tag adalah Meta Keyword. Meta Keyword biasanya diisi dengan nama-nama konten atau isi tulisan atau rubric yang ada di dalam web kita. Namun Meta Keyword kini sudah tidak lagi menjadi barometer mesin pencari untuk mengenali web kita. Jadi kolom itu tidak lebih penting dari Page Title dan Meta Description.

Sumber :
http://m3success.blogspot.com



Pendidikan

DI BALIK WAJAH PENDIDIKAN NEGERIKU

Manusia adalah Makhluk yang paling sempurna diantara makhluk lainnya. Manusia diberi akal untuk berfikir sehingga menjadikannya sebagai makhluk yang akan selalu senantiasa mengembangkan dirinya ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Dari berfikir inilah manusia mencari ilmu dari segala hakikat kehidupannya, dengan ilmu pula derajat dan kedudukannya ditinggikan bagi orang yang memilikinya seperti ditegaskan dalam firman Allah di dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 yang mempunyai arti “ Allah mengangkat orang-orang yang beriman dan berilmu diantara kalian dengan meninggikaan derajat yang bertingkat-tingkat. 

Hal tersebut jelas menegaskan bahwa Allah meninggikan derajat orang-orang yang berilmu baik di dunia maupun akhirat. Selain itu dengan ilmu menjadikan seseorang dalam melakukan segala sesuatu perbuatan atau tindakan akan lebih kuat karena didasarkan pada pengertian dan kebijakan sehingga ia tidak akan bertindak semaunya.

Ilmu bisa didapatkan melalui pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan non-formal. Berbicara tentang pendidikan khususnya pendidikan formal di Indonesia masih sangat jauh tertinggal dari negara-negara lain. Contoh negara yang memiliki pendidikan terbaik di dunia baik dari segi sistem pendidikannya maupun segi lainnya yang berhubungan dengan pendidikan adalah negara Finlandia. Finlandia adalah sebuah negara kecil namun walaupun demikian Finlandia dari segi pendidikannya bisa mengalahkan negara-negara maju lainnya. 

Sistem pendidikan yang diterapkan di Finlandia  berbeda di negara Indonesia, mereka lebih menerapkan bagaimana anak didik itu menjadi lebih berkembang baik dari segi kreativitas dan kemandirian. Pemerintah di sana sangat mengutamakan pendidikan sehingga dari segi penyeleksian pengajar atau pendidik lebih ketat dibandingkan penyeleksian kedokteran. 

Di Negara Finlandia tidak terlalu mengekang anak didiknya dalam hal pekerjaan rumah, disana lebih menghargai kekreativitasan dan kemandirian, tidak terlalu padat dalam pekerjaan rumah, dan mereka lebih menghargai sesuatu yang dilakukan baik terlepas dari pekerjaan rumah itu ada kesalahan, karena dengan penghargaan anak bisa menjadi lebih berkembang, berbeda dengan di negara kita , sistem pendidikan yang pada umumnya dituntut untuk mengerjakan banyak pekerjaan rumah dan tak sedikit yang kurang perhatian dengan apa yang dialami anak didiknya.  

 Sehingga wajar, Finlandia menjadi negara terbaik di dunia dari segi pendidikannya karena mereka mengajari anak didikannya menjadi lebih kreatif, ekspresif dan tidak terbebani dengan pekerjaan rumah. Pendidikan di Indonesia sendiri cenderung memiskinkan , contohnya pendidikan Indonesia hanya berkutat pada ritual-ritual pendidikan yaitu ritual kompetisi, pemilihan sekolah favorit, penyuguhan uang sebagai pelumas, pemakaian seragam baru, pembelian ramuan buku-buku paket baru dan segudang ritual lain, bukan  sekedar itu tapi bagaimana membenahi sistem pendidikan yang jauh lebih baik dari sekedar ritual-ritual pendidikan belaka.

 Pendidikan di Indonesia memang hari ini mengalami sedikit kemajuan dengan menciptakan program Wajib Belajar  9 tahun. Namun hal ini masih belum terealisasi dengan baik, salah satunya pendidikan sekarang yang semakin hari semakin mahal, sehingga banyak anak-anak Indonesia yang tidak bisa mengenyam pendidkan yang layak serta banyaknya anak bangsa yang mengalami putus sekolah. Hal ini menjadi sangat miris, anak-anak harapan bangsa ini kelak akan menjadi generasi penerus bangsa yang membangun bangsa ini tidak dapat mengenyam pendidikan, mau dibawa kemana bangsa ini? Sisi lain dari wajah pendidikan di negeri ini dari segi fasilitas dan bangunan yang kurang layak. 

Bagaimana anak-anak bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang memadai apabila atap-atap bangunan sekolah yang sewaktu-waktu bisa merenggut nyawa para anak didik, benar-benar sangat menyedihkan. Hal ini tidak bisa dibiarkan, ini menjadi masalah bersama, khususnya pemerintah mempunyai andil yang sentral dalam hal ini. Kita lihat Pemerintah Indonesia hanya menyediakan anggaran sebagian kecil dari anggaran negara, bagaimana bisa mencukupi biaya pendidikan dan memajukannya?

Di Indonesia cenderung menganut paham pendidikan sekular. Khususnya sistem sekular materialistik seperti biaya pendidikan yang mahal sedangkan bantuan pendidikan dari pemerintah cenderung kurang begitu mendukung walaupun masih jarang yang menyadarinya, yang menjadi argumentasi adalah UU sisdiknas no 2 tahun 23 pasal 4 ayat 1 “ Pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak dan berbudi mulia, sehat berilmu, cakap serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air.” 

Namun ini hanya menjadi wacana karena aplikasinya masih jauh dari kenyataan serta masih adanya dikotomi antara pendidikan umum dan agama. Pendidikan sekular bisa menciptakan robot-robot intelektual tetapi tidak ada jaminan soal kepribadian dan akhlak. 

Selain itu bagaimana pendidikan di Indonesia bisa berkembang jika para pengajar atau pendidiknya kurang profesional dan mumpuni dalam bidangnya. Mungkin salah satu penyebabnya pemerintah  kurang memberikan kesejahteraan untuk para pengajar agar bisa menambah pengetahuan di bidangnya. 

Masih ada tenaga pendidik atau pengajar yang dalam kesehariannya melaksanakan kewajiban sebagai seorang pengajar, banyak yang tidak sesuai dengan bidang yang ditekuninya selama mengenyam pendidikan, contoh hal misalnya lulusan Pendidikan Ekonomi yang mengajar Komunikasi tentunya tidak akan seprofesional dan kredible orang-orang dalam bidangnya, sangat jauh dengan Finlandia yang peduli terhadap tenaga pengajar atau pendidik karena mereka yakin bahwa pengajar yang profesional akan membentuk siswa didiknya jauh lebih bisa bersaing dengan dunia global, Dalam tenaga pengajar atau pendidik sangat ketat dalam penyeleksiannya lebih dari penyeleksian kedokteran seperti yang telah dijelaskan di awal. 

Menurut ki Hajar Dewantara “ Bahwa pendidikan ialah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak” . Disini sudah jelas bahwa pendidikan sangat dibutuhkan untuk anak-anak bangsa karena mereka sebagai regenerasi penerus bangsa, sehingga melalui pendidikan bisa menjadikannya tumbuh kembang dalam memajukan bangsa Indonesia. 

Semoga pendidikan di Indonesia ke depan jauh lebih baik, bukan hanya bergelut dengan ritual-ritual pendidikan saja namun jauh lebih baik dari itu. Masih banyak yang perlu dibenahi, baik dari aspek sistemnya maupun aspek lain yang berhubungan dengan pendidikan. Pemerintah harus lebih ekstra dan memperhatikan pendidikan yang merupakan hal penting untuk kelak bisa memajukan bangsa ini.


Bangkitlah mahasiswa untuk negeri ini

Generasi muda merupakan cikal bakal bagi sebuah negara, mereka  menjadi tonggak untuk bisa menjadikan negara ini ke arah yang jauh lebih baik. Generasi muda tidak lepas dari siswa dan mahasiswa yang notabenenya sebagai generasi penerus bangsa ini. 

Berbicara tentang mahasiswa sebagai seseorang yang telah mapan menggeluti bidang pendidikan yang secara istilah sudah berada pada tingkat pendidikan paling tinggi, tentunya peran mereka lebih berat bandingkan dengan siswa karena segala aspek sudah memenuhi kematangan yang cukup sebagai agent of change bagi bangsa ini.

Mahasiswa pun sebagai salah satu bagian dari masyarakat bangsa ini. Hal ini yang menjadikan mahasiswa harus bisa masuk berpartisipasi dalam pengaplikasian dan mengembangkan ilmu di lingkungannya sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat, keluarga dan tentu bagi dirinya. 

Selain itu Mahasiswa diharapkan sebagai pencetus ide sekaligus pelaksana dari idenya, yang kelak akan berpengaruh pada perubahan budaya, peradaban, keadaan, atau system dalam sebuah negara. Perannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Perubahan yang dilakukan mahasiswa merambah ke segala aspek perubahan, baik perubahan terjadi pada segala segi termasuk pola pikir dan pola perilaku serta kematangan dari segi emosi. 

Namun perubahan perlu dilakukan secara nyata bukan hanya sekedar slogan yang biasa dilakukan dengan demo saja dan bukan satu-satunya jalan namun ada jalan lain, misalnya diperlukan aksi nyata melalui karya sehingga bisa melakukan apa yang perlu diperbaiki dari yang sudah ada, atau melakukan perubahan yang bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Mahasiswa pun berperan sebagai  agent of control, Mahasiswa harus bisa menjadi pengawas dari segala apa yang terjadi di sekitar kita sehingga apa yang terjadi saat ini merupakan bagian dari tanggung jawab dan kewajiban mahasiswa sebagai pengontrol masyarakat yang dirasa akan efektif dan terarah. Mahasiswa pun harus mengetahui bagaimana mestinya, jika sesuatu tidak berjalan semestinya maka fungsi sebagai agent of change terus dijalankan.

Dalam penerapan fungsi agent of change sekaligus agent of control,   mahasiswa harus memiliki dasar yang kuat untuk melakukan perubahan. Mahasiswa dalam posisi agent of change dituntut untuk mengimplikasikan segala macam sikap, perilaku, dan pikirannya dalam sebuah bentuk konkrit bukan sesuatu yang abstrak. Menuangkan ide-ide kreatif untuk bisa dimanfaatkan oleh dirinya maupun orang lain.

Mahasiswa mengalami perubahan yang signifikan dari segi pemikiran dan pengaplikasian dalam kehidupannya sebagai mahasiswa. Hal ini memang sangat disayangkan walaupun tidak semuanya berubah. Namun kita lihat kenyataan, mahasiswa pasca reformasi mengalami perubahan seperti yang terjadi saat ini, Kehidupan mahasiswa lebih glamour dan pola pikirnya pun berbeda.

Kehidupan mahasiswa sekarang, lebih banyak didasarkan pada hedonisme yang menjadi gaya hidup dan trend sekarang, padahal peran mahasiswa bukan itu namun ada peran penting didalamnya yaitu  bagaimana membawa bangsa dan negara ini kearah yang jauh lebih baik sehingga mampu bersaing dengan negara lain yang sudah jauh meninggalkan negara kita ini.

Dengan menyandang status mahasiswa, bukan hanya sekedar gaya atau ingin dipandang sebagai mahasiswa namun di balik mahasiswa ada yang jauh lebih penting yaitu ada orang-orang di sana yang mengharap uluran tangan untuk bisa menolong sehingga menjadi manusia yang memberikan manfaat.

Menyandang status mahasiswa memang di rasa hebat namun pada dasarnya mahasiswa sebagai agent of change dan agent of control harus menyadari perannya sebagai mahasiswa yang kelak akan menjadi seseorang yang akan mengabdi kepada masyarakat.

Di sini sudah jelas sangat berbeda dari kenyataannya, mahasiswa sekarang lebih banyak hanya datang ke kampus, setelah itu pulang. Kegiatan yang terus menerus dilakukan membuatnya cenderung statis padahal seorang mahasiswa seharusnya dinamis bisa melakukan hal-hal yang positif  serta bisa berkarya.

Kita lihat sekarang banyak mahasiswa atau generasi muda yang melakukan demo yang disertai tindakan yang anarkis, padahal untuk bisa mengaspirasikan pendapatnya bisa dilakukan cara yang lebih nyata bukan sekedar demo belaka yang didampingi kekerasan yang mengatasnamakan kebenaran dan mengatasnamakan rakyat.

Tidak sepenuhnya salah namun seharusnya untuk menyampaikan aspirasi tersebut sebaiknya dilakukan dengan cara yang jauh lebih baik dengan berkarya dan mengharumkan nama baik bangsa, Dengan itu akan menjadikan sebagian para pejabat yang kurang peduli pada rakyatnya mungkin akan jauh lebih berfikir kembali karena mereka akan merasa malu.

Dalam setiap kehidupan akan ada sisi ambivalensi yang mengiringi hidup ini, begitupun dengan kehidupan mahasiswa baik sebelum ataupun pasca reformasi ada peran sisi negarif dan peran sisi positif.

Diatas menggambarkan peran mahasiswa yang dirasa kurang memperlihatkan perannya sebagai mahasiswa yang dinamis. Namun tidak lepas dari itu mahasiswa Indonesia pun banyak mengukir prestasi baik dalam kancah nasional maupun kancah Internasional.

Beberapa bagian kecil prestasi yang pernah diraih anak bangsa yang saya tahu diantaranya : Indonesia Menang di Kompetisi Software Dunia – 14 Juli 2009, Paduan Suara Universitas Indonesia Juara di Austria – 14 Juli 2009, Film Indonesia Menang di Polandia – 4 Juli 2009, Di Puncak Himalaya Merah Putih Ku Kibarkan: Memory 1997 – 17 Juli 2009

Tiga Pecatur Indonesia Raih Juara di Vietnam – 17 Juni 2009, Indonesia Juara Umum Olimpiade Sains – 12 Juni 2009, Sea Games XII: Tim Bulu Tangkis Indonesia Juara Umum – 17 Juni 2009, Anak Agung Masuk Pionir Dunia – 17 Juni 2009, Kalahkan Jendral Spanyol, Indonesia Juara Umum Menembak antar Komandan – 17 Juni 2009.

Prestasi-prestasi Ini menjadi kebanggaan, semoga kelak generasi muda saat ini bisa mengukir kembali prestasi-prestasi yang telah diraih. Tidak hanya penampilan, gaya hidup hedonisme serta demo-demo yang berlapiskan kekerasan saja yang disuguhkan. 

Bisa menghidangkan menu prestasi yang jauh lebih baik sehingga kelak bangsa ini akan kembali tersenyum melihat anak-anak negeri ini bangkit sehingga Indonesia menjadi hidup kembali, menuju peradaban yang jauh lebih baik.



Atap Kemiskinan Masih Memayungi Negeriku

Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat, kayu, dan batu jadi tanaman “

Sepenggal lirik dari sebuah lagu yang menggambarkan negeriku yang begitu indah, makmur, kaya sehingga dikenal sebagai zamrud khatulistiwa.  Namun itu kilas balik keadaan Negeriku beberapa tahun lalu, Sekarang tidak sama, berbeda dan begitu kontras perbedaan negeriku dulu dan saat ini. Kemiskinan menjadi teman sehari-hari yang selalu menemani negeri ini sungguh sangat memprihatinkan. Pemandangan lukisan-lukisan kemiskinan dalam dinding-dinding penderitaan rakyat semakin hari semakin memenuhi perut negeriku.

Kemiskinan seakan-akan tak ada solusinya baik di pedesaan dan perkotaan tak luput dari bayangannya sekalipun. Sepekan lalu saya melihat ketika sedang berada dalam sebuah kendaraan umum menuju kampus, seorang bocah sedang duduk di trotoar jalan dekat lampu merah sebuah persimpangan jalan raya. Anak itu memegang sebuah gelas mineral bekas yang berisi beberapa koin logam. 

Hal yang sangat memilukan tatkala ketika melihat seorang bocah tersebut, dia duduk sambil tertidur dan terlihat wajahnya sangat keletihan. Ironisnya, sebab pemandangan tersebut terjadi tepat sekitar 07.00 WIB pagi, dimana anak-anak pada umumnya sedang belajar di sekolah untuk menuntut ilmu. Bukankah seharusnya anak terebut menikmati  masa-masa sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah dan menyiapkan buku-buku untuk esok hari.

Saya sempat berfikir sejenak, Kemana gerangan para orang tua mereka? akan di bawa kemana masa depan anak-anak bangsa? jika terus menerus terjadi menimpa  bangsa ini, kelak sekitar 20 tahun atau 30 tahun lagi anak-anak ini menjadi bagian generasi penerus bangsa. Kita tidak bisa menyalahkan mereka namun fenomena ini mencerminkan tentang kemiskinan sebagai masalah krusial bagi bangsa kita. Dan bahkan bagi bangsa-bangsa yang masih terbelit kemiskinan. 

Kemiskinan menjadi  masalah sosial yang harus segera diselesaikan bersama, khususnya bagi pemerintah sendiri yang mempunyai andil dan kewajiban terhadap rakyatnya dalam mengatasi kemiskinan seperti yang tertera dalam undang-undang dasar 1945 pasal 34 ayat 3  tentang “ Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara “,  walaupun undang-undang ini masih jauh dalam aplikasinya serta masih jauh dari kenyataan dan harapan.

Dalam perjalanan sebuah negara, negara yang telah salah mengurus dan salah mengasuh tidak ada persoalan yang paling membuat berat adalah persoalan tentang kemiskinan itu sendiri. Faktor kemiskinan tidak hanya disebabkan oleh faktor tunggal, banyak faktor-faktor yang kita lihat yang melatarbelakangi kemiskinan di Indonesia  diantaranya adalah mengalami kecacatan, sumber daya manusia yang keterampilan dan pengetahuannya masih rendah, pendidikan rendah, korban PHK dan kesempatan kerja yang semakin sempit namun persaingan yang begitu luas serta ketat. 

Sisi lain dari negeri ini walaupun masih bertemankan kemiskinan namun tetap saja masih banyak orang negeri ini bersikap konsumtif dan hedonis yang mereka anut. Kontras sudah keadaan ini, disisi satu banyak perut dan tangan yang membutuhkan uluran tangan namun di sisi lain ada sebagian menghambur-hamburkan uang demi kepuasan nafsu duniawi semata. 

Memang kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada sebagian dari mereka yang merasa mampu dalam financial dan mau diapakan uang mereka? namun setidaknya bisa membuka mata hati untuk bisa merasakan apa yang mereka rasakan dan sedikit rasa empati dari mereka yang mampu dalam segi finansial. 
Benar-benar sungguh mengherankan kepada mereka yang tidak sedikitpun terketuk pintu hatinya untuk bisa mengulurkan tangan sukarela dalam membantu kaum Dhuafa, namun inilah realita yang benar-benar sangat miris dan yang harus diterima.

Kemiskinan sangat dekat dengan kekufuran, seperti dalam sebuah hadits. Memang benar  kemiskinan tak dapat kita pungkiri menyebabkan orang-orang berani berbuat nekat seperti mencuri, merampok, dan bahkan membunuh hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan perut dan untuk tetap bertahan hidup. Hidup adalah perjuangan, perlu diperjuangkan demi keluarga, anak, istri dan dirinya. 

Jangankan hidup bermewah-mewah untuk makan pun harus berfikir seribu kali untuk mendapatkan hal itu. Namun ada  pula yang berbuat nekat menambahpuing-puing kekayaan diatas penderitaan rakyat yang mengalami kemiskinan, sungguh terlalu benar-benar orang-orang seperti ini tak akan pernah melihat ke bawah dan mengerti keadaan rakyat kecil, namun mereka hanya mengumbar nafsu belaka dalam merauk suatu kekayaan yang kelak akan menjatuhkanmereka.                                                                                                                                                                                                                                                            

Kemiskinan tidak hanya terjadi di negeri ini namun terjadi di negara-negaa lain khususnya di negara-negara berkembang dan negara terbelakang. Contoh hal seperti ketika zaman dulu terjadi kelaparan merajalela dan berkepanjangan di negara utopia, ketika itu banyak negara-negara yang menyumbangkan bantuan-bantuan untuk membantu dan sekedar mengurangi beban mereka termasuk negara Indonesia sendiri membantu negara Utopia.  

Kemiskinan yang terstruktur yang dikonstruksi oleh sekelompok orang yang berkepentingan ataupun kemiskinan melaui proses sebab yang berbeda merupakan ladang amal bagi siapapun untuk mencairkan solusinya dari sistem sosial yang demikian kaku diantara dinamika kehidupan yang kian ekstrim.

Kemiskinan tak hanya berakibat ke dalam aspek ekonomi seperti kelaparan namun juga berdampak ke berbagai aspek kehidupan kita seperti halnya dalam pendidikan. Contoh seperti yang pernah dijelaskan sebelumnya tentang pendidikan, banyak generasi negeri ini putus sekolah dan tidak meneruskannya, mereka sibuk mencari uang hanya untuk menghidupi perut dan jauh untuk berfikir tentang masalah pendidikan jadi wajar pendidikan yang rendah menjadi salah satu faktor penyebab kemiskinan dan salah satu dampaknya adalah kebodohan. 

Kebodohan menjadi momok dalam realita persaingan global apalagi sekarang telah memasuki era globalisasi dimana persaingan begitu ketat dan orang yang bodoh akan mengalami ketertinggalan jauh dari mereka yang berfikir cerdas makanya wajar jika negara kita masih menjadi negara yang berkembang karena masalah kemiskinan yang menyebabkan kebodohan dan ketertingggalan dari negara-negara maju, memang sangat disayangkan sekali.

Apalagi Isu terhangat saat ini tentang BBM yang akan naik namun dirasa sudah menjadi malaikat maut bagi mereka yang telah dililit kemiskinan, sedangkan Indonesia adalah salah satu negara yang terikat dengan kapitalisme globaliasi yaitu upaya pemerintah menyerahkan harga BBM pada mekanisme pasar Internasional. 

Ini artinya, pemerintah menyerahkan harga komoditas BBM mengikuti turun naiknya harga minyak dunia. Ketika  MK ( Mahkamah Agung ) Melarang Pemerintah menetapkan harga BBM, pemerintah mengakalinya dengan mengubah istilahnya dengan kekinian.

Sungguh kita mengetahui begitu beratnya dampak dari kenaikan harga BBM bagi masyarakat khususnya rakyat miskin yang hidup dikalangan ekonomi bawah yang terjerat belenggu kemiskinan, namun pemerintah tidak bergeming, kejadian ini menunjukkan bahwa negara kita pemerintahannya telah masuk arus kapitalisme, sangat disayangkan semua diatur berdasarkan pasar internasional.

Tak bisa dipungkiri orang-orang Indonesia masih ada yang berprestasi dan mampu dari segi finansial yang mampu berkarya untuk memajukan dan mengharumkan bangsa ini, kita berterima kasih pada orang-orang yang telah berkarya dan mengukir prestasi lewat tinta-tinta karya yang telah dibuatnya seperti pahlawan-pahlawan kita. Soekarno hatta, Diponegoro, Imam Bonjol, R.A Kartini, dan di era inikita telah kenal dengan B.J Habibi sebagai orang yang cerdas dam mampu menyumbangkan karyanya untuk negeri ini melalui pesawat terbang.

Negeri ini tak khayalnya seperti lagi ditimpa berbagai kesulitan dan sulit untuk bangkit, kita sebagai penerus harus tetap berusaha untuk membangkitkan Ibu Pertiwi dari belenggu kesulitan khususnya kemiskinan sehingga kita mampu menyaingi negara-negara yang sudah mendahului kita dan sebagian anak bangsa yang telah dulu mengukir prestasi-prestasi baik nasional maupun prestasi dunia, walaupun pasti banyak menghadapi hambatan tapi kita harus tetap yakin bahwa suatu saat nanti negeri ini akan tersenyum lewat karya-karya anak bangsa ini.

Semoga dengan keadaan kemiskinan yang tiap hari semakin terpuruk bisa membangkitkan generasi muda melalui karya-karyanya sehingga bisa segera lepas dari keterpurukan dengan mengentaskan kemiskinan secara berangsur-angsur sehingga payung kemiskinan yang selama ini melindungi negeri ini lenyap dan tinggal perstasi-prestasi yang telah di ukir melalui dinding-dinding sejarah yang ditulis dengan tinta emas generasi muda. Kelak Kemiskinan menjadi potret masa lalu yang akan dijadikan sebagai kepingan sejarah yang tertinggal sebagai cermin menuju arah yang lebih baik lagi.






Jurnalistik Online

A.  Sekilas Sejarah Jurnalistik Online

Jenis Jurnalisme baru ini tidak lepas dari ditemukannya teknologi komputer yang diikuti kemunculan teknologi internet, dikembangkan pada tahun 1990-an. Pada 17 Januari 1998 disebut-sebut sebagai tonggak sejarah kelahiran jurnalistik online, yaitu ketika Mark Druge, berbekal sebuah laptop dan modem, mempublikasikan kisah perselingkuhan Preside Amerika Serikat, Bill Clinton dengan Monica Lewinsky ( Monicagate ) di Website Druge Report, setelah majalah Newsweek dikabarkan menolak memuat kisah skandal hasil investigasi Michael Isikoff itu. 

Dua tahun kemudian sekitar awal 2000 muncullah situs-situs pribadi yang menampilkan laporan Jurnalistik pemiliknya yang kini dikenal dengan website blog, weblog, atau blog saja. Sedangkan kemunculan di Indonesia ketika akhir kepemimpinan Orde Baru saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998. Berita tersebut tersebar luas melalui milist  yang dikenal dikalangan aktivis demokrasi dan mahasiswa. Setelah itu, beragam media online pun hadir seperti detik.com, bidik.com dan lainnya.


Pengertian jurnalistik menurut para ahli diantaranya :


      Roland E. Wesley
Jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum. Pendapat pemerintah , hiburan umum, secara sistematis dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar majalah dan disiarkan di stasiun siaran.
      Astrid S. Susuanto
Jurnalistik adalah kegiatan pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari.

      Haris Sumarda
Jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan mengabarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.

Pengertian Online
  •  Dedik Kurniawan: Online adalah menggunakan fasilitas jaringan internet untuk melakukan upaya penjualan atas produk kita.
  • Online yang dimaksudkan di sini adalah dengan memanfaatkan jaringan Internet ditambah informasi layanan komersial secara online


Pengertian Jurnalistik online

Jurnalisme Online adalah Jurnalisme yang memanfaatkan internet sebagai medianya sehingga dapat diakses secara global ke seluruh dunia. Jurnalistik online ( Online Journalism ) disebut juga cyber journalism, jurnalistik internet, jurnalistik web ( web journalism ) merupakan “ generasi baru “ jurnalistik setelah jurnalistik konvensional (jurnalistik cetak, seperti surat kabar ) dan jurnalistik penyiaran ( broadcast journalism radio dan televisi ). Ciri cirinya :

  • Borderless
           Tidak ada deadline,karena berupa running news
  •  Breaking News / Running News : Berita selalu di Update.
  • Cepat : Penerimaan berita oleh audience cepat karena melalui internet
  • Sebaran Luas : Jangkauan berita luas,karena bersifat global.
  • 24 jam non-stop : berita dapat diakses 24 jam non stop karena melalui media internet
  • Mudah dicerna : mudah dicerna karena kebanyakan straight new
  • Singkat : singkat karena berupa straight news
  • Rekaman Mata : merupakan laporan langsung dari mata reporter
  •  Langsung : sifatnya langsung ,pembaca dapat langsung berinteraksi


c. Prinsip Jurnalistik Online

Menurut Paul Bradshaw dalam “ Basic Principal of Online Journalism “ menyebutkan, ada lima prinsip dasar jurnalistik online diantaranya:

Brevity (Ringkas)
Tulisan jangan bertele-tele namun bukan berarti tulisan harus pendek, namun tulisan yang panjang dapat diringkas dalam beberapa tulisan pendek sehingga lebih mudah dibaca dan dipahami.

Adaptability (mampu beradaptasi)
Perkembangan teknologi komunikasi memaksa jurnalis harus mampu beradaptasi dengan hal tersebut. Seorang jurnalis tidak hanya mampu menulis berita tapi juga harus mampu menggunakan video, kamera dan lainnya. Tak hanya jurnalis yang harus beradaptasi, informasipun harus beradaptasi.

Scannabillity (mampu dipindai)
Sebagian besar pengguna situs berita online mencari sesuatu yang spesifik. Tujuh puluh sembilan persen dari pengguna melakukan scan halaman Web. Mereka mencari informasi utama, subheadings, link, dan hal lain yang membantu mereka menavigasi teks pada layar. Hal ini didasarkan asumsi bahwa pengguna tidak betah berlama-lama melihat monitor. Bradshaw menekankan pentingnya dua kata pertama sebagai judul untuk menarik perhatian pembaca.

Interactivity (interaktif)
Memberikan keleluasaan pada pembaca situs untuk memanfaatkan apa yang ditampilkan sesuai kehendak mereka atau dengan kata lain, membiarkan pemirsa (viewer atau reader) menjadi pengguna (user).

Community and Conversation
Beberapa tahun lalu, email merupakan hal yang paling populer digunakan oleh pengguna internet, namun belakangan ini mulai tergantikan dengan jaringan sosial dan pesan-pesan pendek yang menunjukkan kalau pengguna tidak hanya ingin bersikap pasif dalam menggunakan konten online.


d. Karakteristik Jurnalistik Online
Mike Ward dalam Journalism Online  ( Focal Press, 2002 ) menyebutkan beberapa Karakeristik jurnalistik online diantaranya:

Immediacy
Kesegaran atau kecepatan penyampaian informasi. Radio dan Televisi lebih cepat menyampaikan berita namun harus “ menginterupsi “ acara yang berlangsung ( breaking news ).

Multiple Pagination
Berupa ratusan page ( halaman ) terkait satu sama lain, juga bisa dibuka tersendiri

Multimedia
Menyajikan gabungan teks, gambar, audio, video, dan grafis sekaligus 

 Archieving
Terasipkan, dapat dikelompokkan berdasarkan kategori ( rubrik ) atau kata kunci ( keyword tags ) juga terimpan lama yang dapat diakses kapan pun.

Relationship with reader
Kontak atu interaksi dengan pembaca dapat “ langsung “ saat itu juga melalui kolom komentar dan lain-lain.


Karakteristik Menurut James C. Foust :
  • ·         Audience Control
  • ·         Nonlienarity
  • ·         Storage and Retrieval
  • ·         Unlimited Space
  • ·         Immediacy
  • ·         Multimedia Capability
  • ·         Interactuvity 
  •  
Karakter Jurnalistik online yang disebutkan Rey G. Rosales dalam Elemenet of Online Journalism ( Universe, 2006 ) yaitu :
  • ·         Headline
  • ·         Text
  • ·         Picture
  • ·         Graphic
  • ·         Related Link
  • ·         Audio
  • ·         Slide Show
  • ·         Animation
  • ·         Interactive Feature
  • ·         Interactive  Games

Referensi :
M Romli, Asep Syamsul. 2012. Jurnalistik Online : Panduan Praktis Mengelola Media Online. Bandung: NUANSA CENDIKIA.
Reddick, Randy dan Elliot King (diterjemahkan oleh Masri Maris). 1996. Internet Untuk Wartawan, Internet Untuk Semua Orang. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.